Sabtu, 20 Oktober 2012

Efek vintage dengan memakai photoshop


Akhir akhir ini efek retto atau jadul sedang tren kembali . yaitu efek seperti kamera film/analog. Contohnya saja bnyak aplikasi aplikasi instan di market smartphone anda untuk membuat efek ini. Efek jadul ternyata juga bisa dinuat melalui Photoshop. Kelebihannya kita bisa mengendalikan dengan penuh efek fotonya sehingga hasil akhir fotonya sesuai dengan apa yang diinginkan.
Tata caranya : Pertama yaitu pewarnaan foto hasil cetak sensitif terhadap cahaya, suhu dan kelembaban. Lama kelamaan warna foto akan berubah. Dengan Photoshop kita dapat membuatnya dengan mengatur bagian “Split Tone” Yang diatur ialah warna pada bagian yang terang (highlight) dan gelap (shadow). Dan atur saturation warna masing masingnya . warna yg mendekasi warna jadul adalah kekuningan untuk highlight dan kebiruan untuk gelapkan kesan sudah lama dan pudar. Selanjutnya frame nya yang akan dibuat seperti foto instan Polaroid. Dengan memakai Post-Crop Vignetting.setelah itu aturlah grainnya, Film ber-ASA/ISO tinggi menimbulkan bintik-bintik pada foto yang disebut Grain. Dengan menambahkan grain ke dalam foto, kesan tua bisa diperoleh. Dan yang terakhir adalah tekstur Foto cetak yang sudah lama cenderung menjadi rusak, retak dan kasar karena kelembaban, cahaya matahari berlebihan dan sebagainya. Kita bisa menggabungkan foto tekstur kertas jadul di Photoshop. Dengan membuat dua layer di Photoshop dan menggabungkan keduanya dengan mode Overlay, multiply, soft light dan lain lain. Kita bisa mengatur intensitasnya.

Unsur yang ada pada desain grafis


1. Garis (Line) Garis adalah unsur desain yaitu dimulai dengan cara menghubungkan satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. 2. Bentuk (Shape) Shape adalah segala hal yang punya diameter tinggi dan lebar. Seperti : kotak ,lingkaran dan segitiga dll. “polygon” dan di corel draw semuanya ada di “basic Shape”. 3. Tekstur (Texture) Tampilan permukaan dari suatu benda dinilai dengan cara dilihat atau diraba itu disebut tekstur. Pada prakteknya, tekstur dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, contoh : karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. 4. Ruang (Space) Jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya. Contoh, tanpa ruang kita tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Juga tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan memberi jeda. Fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background). 5. Ukuran (Size) Unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Digunakan untuk memperlihatkan mana objek yang mau tonjolkan atau yang karena dengan unsur ini kita dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu. 6. Warna (Color) Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Colouring haruslah disesuaikan dengan desain yang akan dibuat. Dengan warnalah orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Prakteknya warna dibedakan jadi dua: yang ditimbulkan karena sinar (Additive color) yang contohnya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna berasal dari unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color) yang biasanya digunakan untuk pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, kain.foto dsb. cc : wikipedia